sabangwisata – Pulau Komodo tidak hanya terkenal karena kehadiran naga purba yang menjadi satu-satunya di dunia, tetapi juga karena kekayaan budaya dan kulinernya yang menggoda. Di balik pesona alam yang luar biasa, tersembunyi aneka hidangan lokal yang mampu memanjakan lidah para petualang. Jika Anda berkunjung ke Labuan Bajo atau menjelajah kawasan sekitar Taman Nasional Komodo, pastikan Anda tidak melewatkan pengalaman mencicipi kuliner khas yang penuh cita rasa autentik khas Nusa Tenggara Timur.

Kuliner NTT, dari Jagung, Ikan, Hingga Daging | Potret123.com | Let Your  Journey Begin!

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap berbagai makanan khas yang wajib dicoba di sekitar Pulau Komodo. Tidak hanya enak, makanan-makanan ini juga menyimpan nilai budaya dan tradisi lokal yang sudah diwariskan turun-temurun.


Jagung Bose: Simbol Sederhana Penuh Makna

Salah satu makanan pokok masyarakat NTT yang tidak boleh dilewatkan adalah Jagung Bose. Hidangan ini berbahan dasar jagung putih yang direbus lama bersama kacang merah dan santan. Rasanya gurih dan teksturnya lembut, cocok dijadikan pengganti nasi.

Jagung Bose bukan sekadar makanan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya lokal. Masyarakat setempat biasanya menyajikannya dalam acara adat atau saat menjamu tamu kehormatan. Rasanya yang ringan membuatnya cocok dipadukan dengan berbagai lauk seperti ikan bakar atau daging sapi asap khas NTT.


Se’i Sapi: Daging Asap Khas NTT yang Menggoda

Jika Anda menyukai daging dengan cita rasa khas, maka Se’i Sapi adalah pilihan yang sempurna. Se’i adalah teknik pengasapan tradisional yang berasal dari masyarakat Timor, dan biasanya menggunakan daging sapi atau babi yang diasap perlahan di atas bara kayu kosambi.

Rasa dagingnya sangat khas, perpaduan antara gurih, smoky, dan sedikit asin. Biasanya, Se’i disajikan bersama sambal lu’at—sambal khas NTT berbahan dasar cabai, jeruk nipis, dan daun kemangi yang memberikan rasa segar dan pedas yang membakar lidah. Se’i bisa ditemukan di banyak rumah makan di Labuan Bajo dan menjadi salah satu favorit wisatawan.


Ikan Bakar Laut Segar: Hasil Laut yang Menyatu dengan Alam

Menginjakkan kaki di Pulau Komodo dan sekitarnya, Anda akan langsung tergoda oleh aroma ikan bakar yang menggoda selera. Ikan-ikan segar seperti kakap, baronang, atau kerapu ditangkap langsung dari laut sekitar dan dibakar menggunakan bumbu khas lokal yang sederhana namun kaya rasa.

Biasanya, ikan bakar disajikan bersama sambal dabu-dabu dan nasi putih hangat. Kesederhanaan dalam pengolahan justru menjadi keunggulan utamanya—karena rasa asli dari ikan laut segar menjadi bintang utama dari hidangan ini.

Tak jarang, para wisatawan memilih makan malam di pinggir pantai Labuan Bajo sambil menikmati ikan bakar segar ditemani suara deburan ombak dan cahaya lampu kapal yang berkilau di kejauhan. Momen ini menjadi salah satu kenangan tak terlupakan selama berwisata di Pulau Komodo.


Kue Rambut: Kudapan Manis nan Unik dari Manggarai

Ingin camilan ringan khas daerah? Cobalah Kue Rambut, kudapan tradisional dari Manggarai yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Namanya berasal dari bentuknya yang menyerupai serabut atau helaian rambut halus, hasil dari proses pemasakan yang unik.

Rasanya manis dan teksturnya renyah di luar tapi lembut di dalam. Kue ini biasa dijadikan suguhan dalam acara adat atau dijual di pasar-pasar tradisional. Cocok untuk teman minum kopi sore di teras penginapan sambil menikmati sunset khas Labuan Bajo.


Catemak Jagung: Sup Jagung Hangat Penyejuk Perjalanan

Satu lagi hidangan khas yang tak kalah menarik adalah Catemak Jagung, semacam sup hangat yang terdiri dari jagung, kacang hijau, daun kelor, dan labu. Hidangan ini biasanya disajikan saat sarapan atau makan malam sebagai makanan penutup yang menyehatkan.

Meskipun sederhana, Catemak Jagung menawarkan kandungan gizi yang tinggi. Selain itu, rasa manis alami dari jagung dan gurihnya santan membuat hidangan ini cocok untuk siapa saja, terutama bagi mereka yang ingin mencoba makanan sehat tradisional NTT.


Rumpu Rampe: Cita Rasa Sayuran yang Unik

Inilah salah satu makanan yang jarang dijumpai di daerah lain di Indonesia. Rumpu Rampe merupakan tumisan dari bunga pepaya dan daun ubi yang diolah dengan bawang merah, bawang putih, dan cabai. Rasanya pahit, namun justru itulah yang membuatnya unik dan digemari.

Biasanya Rumpu Rampe dijadikan pelengkap makan siang bersama nasi dan ikan bakar. Bagi yang belum terbiasa dengan rasa pahit, mungkin perlu mencoba dalam porsi kecil terlebih dahulu. Tapi setelah beberapa kali mencicipi, justru rasa pahitnya terasa menyegarkan dan bikin nagih.


Tuak Manis: Minuman Fermentasi Tradisional

Setelah puas menyantap berbagai hidangan khas, saatnya mencoba Tuak Manis, minuman fermentasi ringan yang dibuat dari nira pohon lontar. Minuman ini biasanya dinikmati oleh masyarakat lokal dalam suasana santai atau perayaan adat.

Rasanya manis, sedikit beralkohol, dan menyegarkan jika diminum dalam kondisi dingin. Di beberapa warung tradisional, Anda bisa memesan tuak manis sebagai pelengkap santap malam. Namun, minuman ini sebaiknya dikonsumsi dalam batas wajar, terutama bagi wisatawan yang belum terbiasa.


Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan

Mencicipi kuliner lokal saat berkunjung ke Pulau Komodo bukan hanya soal mengisi perut. Ini adalah bagian dari perjalanan budaya yang memperkaya jiwa. Setiap hidangan yang tersaji mencerminkan karakter masyarakat Flores dan Nusa Tenggara Timur—sederhana, penuh rasa, dan sangat bersahabat.

Bagi Anda yang merencanakan liburan ke Pulau Komodo, jangan hanya berfokus pada trekking dan keindahan lautnya saja. Sisihkan waktu untuk mencicipi makanan khas di warung-warung lokal atau restoran tradisional. Anda tidak hanya akan mendapatkan kenangan rasa yang kuat, tetapi juga pemahaman lebih dalam tentang kehidupan dan tradisi masyarakat lokal.

Kuliner khas di sekitar Pulau Komodo adalah bagian tak terpisahkan dari petualangan wisata yang utuh. Dari Jagung Bose yang mengenyangkan hingga Se’i yang penuh aroma asap, setiap hidangan membawa cerita yang tak ternilai. Jadi, saat Anda merencanakan kunjungan ke habitat naga purba, jangan lupa untuk menjelajahi juga dunia rasa yang tersembunyi di balik setiap piring sederhana namun penuh makna.